Jumat, 12 Februari 2010

Mengenal Prinsip Berolahraga

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN FISIK
Oleh: Adi Sucipto

Olahraga akan membawa dampak kebugaran apabila dilakukan dengan benar, jika tidak akan berdampak sebaliknya. Oleh karena itu sebelum program latihan dijalankan hal yang harus diperhatikan adalah mengetahui prinsip-prinsip latihan. Prinsip-prinsip latihan olahraga ini dapat digunakan untuk orang pemula melakukan olahraga maupun atlit.

Adapun prinsip-prinsip dasar latihan fisik adalah sebagai berikut :
a. Prinsip beban lebih (The overload principles)
Untuk mendapatkan efek yang baik dalam latihan, organ tubuh harus diberikan beban yang merangsang yeng melebihi beban aktivitas sehari-hari. Beban yang diberikan mendekati submaksimal sampai dengan maksimal.

a. Prinsip beban bertambah (The progressive of principles)
Latihan perlu menaikkan bebannya secara bertahap, bisa dengan cara menaikkan set, beban, repetisi, frekuensi, maupun lamanya latihan. Beban yang ditingkatkan disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis setiap atlet. Dengan beban bertambah ini dapat merangsang penyesuaian fisiologis tubuh yang mendorong peningkatan kemampuan tubuh. Sejak otot ditambah beban latihan, kemampuannya menjadi bertambah besar. Bila kemampuan otot sudah bertambah, maka latihan periode berikutnya beban harus ditambah lagi. Jika tidak, kemampuan otot akan tetap. Bila bebannya terlalu ringan, maka latihan tersebut tidak banyak bermanfaat, sebab pengaruh dari dari latihan tidak menimbulkan adanya perubahan dalam organ tubuh.

c. Prinsip kekhususan latihan (Specificity of principles)
Yang dimaksud prinsip ini adalah latihan hendaknya disesuaikan dengan kelompok-kelompok otot yang ingin dikembangkan, pola gerakan, sudut fleksi dan jenis kontraksi otot. Dengan kata lain, bahwa latihan harus menjurus pada tujuan yang diharapkan. Jadi apabila ingin melatih daya tahan otot tungkai, maka latihan harus lebih banyak melibatkan otot-otot tungkai.

d. Prinsip latihan beraturan (The arrangement of principles)
Latihan hendaknya dimulai dari kemolmpok otot yang lebih besar kemudian baru kelompok otot yang lebih kecil. Hal ini karena otot yang lebih kecil lebih cepat mengalami kelelahan jika dibandingkan dengan otot yang lebih besar (Fox,1992). Pengaturan latihan ini hendaknya diprogamkan sehingga tidak terjadi dua bagian otot yang sama mendapat dua kali giliran latihan secara berurutan. Di bawah ini menunjukkan urutan latihan kelompok otot.

e. Prinsip Individual (The individuality of principles)
Setiap individu mempunyai kemampuan berbeda baik secara fisik maupun psikologis, oleh karena itu latihan harus disesuaikan dengan kemampuan setiap individu.

f. Prinsip kembai asal (The reversible of principles)
Hasil latihan akan menurun kembali apabila tidak dilakukan dengan teratur dan kontinyu. Oleh karena itu berkesinanmbungan latihan mempunyai peranan penting asal.

1 komentar: