Minggu, 11 April 2010

Mengapa kita Butuh Olahraga?

Oleh: Adi Sucipto

Hidup adalah gerak tanpa gerak ibarat orang mati atau disebut orang mati. Binatang bersel satu saja untuk menandai hidup ia harus bergerak, apalagi manusia. Ini berarti gerak adalah sebuah kebutuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari gerak menoleh kekiri-kekanan-menunduk berjalan, melompat bahkan berlari. Bayangkan jika leher kita tidak bisa digunakan menoleh sehari saja apa yang terjadi. Tersiksa bukan? Bila persendian kaki kita cedera sedikit saja, jalannya pasti pincang. Apalagi semua persendian. Orang tidur yang katanya bisa tidur nyenyak ternyata tidak meninggalkan gerak. Hal ini sesuai hasil penelitian para ahli bahwa sebenarnya orang tidur bergerak ganti posisi rata-rata sebanyak 75 kali.
Olahraga sebenarnya aktivitas fisik untuk menggerakkan fungsi-fungsi anatomis tubuh, supaya berjalan dengan baik secara antomis maupun fisiologis. Ungkapan ”olahraga menyehatkan” hampir semua masyarakat hafal. Tetapi bagaimana melakukan olahraga yang menyehatkan tidak semua orang tahu. Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Melakukan olahraga berarti melakukan sebuah latihan, yang dilakukan dengan sistematis berulang-ulang dan makin hari makin meningkat bebannya. Memelihara supaya tubuh tetap gerak berarti mempertahankan hidup dan latihan dalam rangka meningkatkan kemampuan gerak berarti meningkatkan kualitas hidup.
Olah raga Kesehatan adalah Olah raga untuk memelihara dan untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (sehat statis) tetapi juga sehat dalam bergerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari (sehat dinamis) yang bersifat rutin.
Olahraga tidak bisa ditabung atau di jamak, seperti halnya orang makan. Karena kebutuhan hidup maka harus dilakukan terus-menerus, artinya olah raga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olah ragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya. Karena itu berolahraga berfungsi ; Merangsang pertumbuhan dan perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Memperbaiki struktur anatomis dan fisiologis, stabilitas emosional. Meningkatkan kecerdasan intelektual dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya dan Meningkatan kesegaran jasmani sehingga hidup lebih produktif.

--- copyright adisucipto---

Jumat, 12 Februari 2010

Mengenal Prinsip Berolahraga

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN FISIK
Oleh: Adi Sucipto

Olahraga akan membawa dampak kebugaran apabila dilakukan dengan benar, jika tidak akan berdampak sebaliknya. Oleh karena itu sebelum program latihan dijalankan hal yang harus diperhatikan adalah mengetahui prinsip-prinsip latihan. Prinsip-prinsip latihan olahraga ini dapat digunakan untuk orang pemula melakukan olahraga maupun atlit.

Adapun prinsip-prinsip dasar latihan fisik adalah sebagai berikut :
a. Prinsip beban lebih (The overload principles)
Untuk mendapatkan efek yang baik dalam latihan, organ tubuh harus diberikan beban yang merangsang yeng melebihi beban aktivitas sehari-hari. Beban yang diberikan mendekati submaksimal sampai dengan maksimal.

a. Prinsip beban bertambah (The progressive of principles)
Latihan perlu menaikkan bebannya secara bertahap, bisa dengan cara menaikkan set, beban, repetisi, frekuensi, maupun lamanya latihan. Beban yang ditingkatkan disesuaikan dengan fisiologi dan psikologis setiap atlet. Dengan beban bertambah ini dapat merangsang penyesuaian fisiologis tubuh yang mendorong peningkatan kemampuan tubuh. Sejak otot ditambah beban latihan, kemampuannya menjadi bertambah besar. Bila kemampuan otot sudah bertambah, maka latihan periode berikutnya beban harus ditambah lagi. Jika tidak, kemampuan otot akan tetap. Bila bebannya terlalu ringan, maka latihan tersebut tidak banyak bermanfaat, sebab pengaruh dari dari latihan tidak menimbulkan adanya perubahan dalam organ tubuh.

c. Prinsip kekhususan latihan (Specificity of principles)
Yang dimaksud prinsip ini adalah latihan hendaknya disesuaikan dengan kelompok-kelompok otot yang ingin dikembangkan, pola gerakan, sudut fleksi dan jenis kontraksi otot. Dengan kata lain, bahwa latihan harus menjurus pada tujuan yang diharapkan. Jadi apabila ingin melatih daya tahan otot tungkai, maka latihan harus lebih banyak melibatkan otot-otot tungkai.

d. Prinsip latihan beraturan (The arrangement of principles)
Latihan hendaknya dimulai dari kemolmpok otot yang lebih besar kemudian baru kelompok otot yang lebih kecil. Hal ini karena otot yang lebih kecil lebih cepat mengalami kelelahan jika dibandingkan dengan otot yang lebih besar (Fox,1992). Pengaturan latihan ini hendaknya diprogamkan sehingga tidak terjadi dua bagian otot yang sama mendapat dua kali giliran latihan secara berurutan. Di bawah ini menunjukkan urutan latihan kelompok otot.

e. Prinsip Individual (The individuality of principles)
Setiap individu mempunyai kemampuan berbeda baik secara fisik maupun psikologis, oleh karena itu latihan harus disesuaikan dengan kemampuan setiap individu.

f. Prinsip kembai asal (The reversible of principles)
Hasil latihan akan menurun kembali apabila tidak dilakukan dengan teratur dan kontinyu. Oleh karena itu berkesinanmbungan latihan mempunyai peranan penting asal.

Prinsip Latihan Olahraga

apa prinsip latihan olahraga?